Rabu, 02 Agustus 2023

LAS THERMIT - SISTEM SAMBUNGAN REL KERETA API

Jalur kereta api terdiri dari banyak batangan rel yang ditambatkan pada bantalannya. Untuk menjadi jalur yang panjangnya ratusan bahkan ribuan kilometer tentunya batangan-batangan rel tersebut harus disambung antara satu dengan yang lainnya. Di dalam konstruksi jalan rel terdapat dua sistem sambungan rel, yaitu sistem sambungan las (welded joint) dan sambungan mekanik (mechanic joint). 

1. Sambungan Las (welded joint)

Sambungan las adalah proses penyambungan atau penggabungan dua ujung rel dengan cara melelehkan bahan pengisi yang mejadi bahan perekat antara rel satu dengan yang lain. Proses pelelehan bahan pengisi dapat menggunakan energi listrik maupun energi panas api (thermit). Pengelasan dengan energi listrik yang menggunakan batangan elektroda disebut dengan las elektroda dan pengelasan dengan menggunakan reaksi pembakaran serbuk besi dan serbuk aluminium, yang menghasilkan besi leleh tuang disebut dengan las thermit.  

Kedua sistem pengelasan rel tersebut saat ini masih digunakan pada konstruksi jalan rel, namun yang paling banyak digunakan adalah sistem las thermit. Sistem las elektroda saat ini hanya digunakan pada sambungan rel untuk type rel R.42 ke bawah, sedangan untuk type Rel R.54 dan R.60 sesuai aturan dan spektek harus menggunakan las thermit pada proses penyambungannya. Hal ini disebabkan karena saat ini sudah tidak tersedia molding yang cocok untuk Rel R.42 ke bawah. Sehingga sistem pengelasan elektroda lebih cocok untuk type-type rel tersebut. 


gambar: Pengelasan rel R.54 dengan las thermit

2. Sambungan Mekanik (mechanic joint)

Apa itu mekanik joint? mekanik joint adalah metode penyambungan rel dengan menggunakan plat sambung. Menurut Spesifikasi Teknis DJKA Tahun 2021, sambungan mekanik dipasang untuk menyambung rel pada panjang 300 meter atau lebih. Dimana sambungan rel terdiri dari dua buah plat sambung kiri dan kanan dengan enam buah baut (untuk rel R.54) dan mur serta ring pegas dari baja. Sambungan dipasang secara siku diatas dua buah bantalan kayu seperti gambar di bawah. 


Pada sambungan mekanik kedua ujung rel diberi celah (gap) atau tidak bertemu secara langsung. Seperti yang telah kita ketahui bersama, sebuah logam akan memuai apabila terkena panas. Itulah mengapa sambungan mekanik dibuat. Sambungan ini berfungsi untuk menjaga rel tetap lurus dan tidak membengkok pada suhu yang panas di siang hari. 

besaran ukuran gap atau celah pada sambungan mekanik ditentukan berdasarkan suhu rel pada saat pemasangan atau pengujian. Berikut adalah tabel besaran gap antar rel pada sambungan mekanik yang dipersyaratkan dalam Spektek Jalur dan Bangunan Kereta Api DPP DJKA 2021. 

Sumber: Spesifikasi Teknis Jalur dan Bangunan Kereta Api Tahun 2021






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REL GONGSOL ATAU REL PAKSA PADA JALAN REL (Penerapan dan Manfaat dalam Infrastruktur Perkeretaapian)

Pada umumnya, jalur kereta api di Indonesia terdiri dari sepasang rel sejajar yang menjadi landasan utama perjalanan kereta. Namun, dalam si...